16 September 2010

Mengapa Kimia Itu Sulit?


(Written in Okayama -Japan, 16 September 2010)

Tidak sedikit orang mengatakan bahwa kimia itu sulit. Sulit untuk dipelajari oleh siswa maupun diajarkan oleh guru kepada siswa. Mengapa demikian? Salah satu penyebab materi ini sulit adalah adanya sistem penggambaran konsep-konsep kimia yang disebut penggambaran segitiga (triangle levels of representations) yang mencakup gambaran makroskopis (macroscopic representation), mikroskopis (submicroscopic representation) dan simbolik (symbolic representation). Oleh karena itu, pemahaman konseptual dalam kimia mencakup kemampuan dalam menggambarkan dan menterjemahkan permasalahan kimia dengan menggunakan gambaran makroskopis, submikroskopis dan simbol-simbol (Johnstone, 1993; Gabel & Bunce, 1994). Sebagai ilustrasi:

  • Gambaran makroskopis, kimia mencakup berbagai fenomena yang dapat diamati dan fenomena ini mungkin sudah seringkali dilihat oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, misalnya es krim yang meleleh atau paku yang berkarat. Agar fenomena ini dapat dijelaskan dengan baik, ilmuwan kimia mengembangkan konsep dan model atom dan molekul.
  • Gambaran submikroskopis, sebuah paku yang sedang mengalami perkaratan merupakan proses kimia dimana atom-atom paku(besi) bereaksi dengan molekul oksigen di udara untuk membentuk molekul oksida besi (karat).
  • Gambaran simbolik, cara lain untuk menggambarkan proses perkaratan tersebut adalah dengan menggunakan persamaan kimia beserta simbol, rumus kimia dan angka-angka seperti 4Fe(s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3(s).
Seperti yang digambarkan dalam contoh ini, ilmuwan kimia menggambarkan pengalaman panca indera kedalam bentuk gambaran atom dan molekul dan menterjemahkannya kedalam simbol dan rumus-rumus kimia. Oleh karena itu, kemampuan siswa dalam memahami peran ketiga tingkat penggambaran ini dan memindahkan dari satu level ke level yang lainnya merupakan aspek yang sangat penting untuk menghasilkan penjelasan kimia yang bisa dipahami (Treagust, Chittleborough, & Mamiala, 2003).


Nah inilah salah satu tantangan bagi siswa yang baru belajar kimia (novices) dan juga tantangan bagi guru (expert) dalam mengajarkan kimia agar kimia mudah dipahami oleh siswa...



Referensi:

Johnstone, A. H. (1993). The development of chemistry teaching: A changing response to changing demand. Journal of Chemical Education, 70, 701–704.


Gabel, D. L., & Bunce, D. M. (1994). Research on problem solving: Chemistry. In D. L. Gabel (Ed.), Handbook of research on science teaching and learning (pp. 301–325). New York: Macmillan.


Treagust, D. F., Chittleborough, G., & Mamiala, T. L. (2003). The role of submicroscopic and symbolic representations in chemical explanation. International Journal of Science Education, 25(11), 1353–1368.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar