24 Agustus 2009

Teching science using the Learning Cycle Model

Learning cycle (daur belajar) merupakan model pembelajaran sains yang berbasis konstuktivistik. Model ini dikembangkan oleh J. Myron Atkin, Robert Karplus dan Kelompok SCIS (Science Curriculum Improvement Study), di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat sejak tahun 1970-an (Trowbridge & Bybee, 1996). Hasil-hasil penelitian tentang penerapan learning cycle menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa tentang sains menjadi lebih baik, konsep diingat lebih lama, meningkatnya sikap positif terhadap sains dan pembelajaran sains, meningkatnya kemampuan bernalar dan ketrampilan proses menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran tradisional. Nampaknya siswa dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya bila mereka diberi kesempatan dan waktu untuk mengeksplorasi peristiwa/fenomena alam secara langsung (hands-on). Namun, siswa harus diberi kesempatan juga untuk berinteraksi dengan guru (yang lebih ahli dan berpengalaman daripada siswa) yang dapat menyediakan pembelajaran yang relevan serta umpan balik terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa.

Pada awalnya learning cycle dikembangkan kedalam 3 fase pembelajaran, yaitu fase Exploration, fase Invention, dan fase Discovery, yang kemudian istilahnya diganti menjadi Exploration, Concept Introduction dan Concept Application ( E-I-A). Walaupun istilah yang digunakan untuk ketiga fase ini berbeda, akan tetapi tujuan dan pedagoginya masih tetap sama. Model ini kemudian dikembangkan dan dirinci lagi menjadi lima fase, yang dikenal dengan sebutan 5E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration/Extention, Evaluation). Setiap fase dalam model ini memiliki fungsi khusus yang dimaksudkan untuk menyumbang proses belajar dikaitkan dengan asumsi tentang aktifitas mental dan fisik siswa serta strategi yang digunakan guru. Dewasa ini model learning cycle dikembangkan lagi menjadi tujuh fase yang dikenal dengan nama 7E (Excite, Explore, Explain, Expand, Extend, Exchange, dan Examine). Namun dalam kegiatan workshop JICA di Malang model yang telah dikembangkan dalam skenario pembelajaran adalah model learning cycle yang standar dan umum digunakan yaitu model E-I-A dan 5E.

Further readings can be seen in the following articles:

  1. Lauer, Thomas E. 2003. Conceptualizing A Learning Cycle Approach. The American Biology Teacher, 65(7), 518-522
  2. Marek, Edmund A., Askey, David M. & Abraham, Michael R. 2000. Student absences during learning cycle phases: a technological alternative for make-up work in laboratory based high school chemistry. International Journal of Science Educucation, 22( 10), 1055- 1068





2 komentar:

  1. Untuk Learning Cycle dg 5 fase sdh sering kita coba dan hasilnya lebih maksimal jika anak kita kondisikan siap materi sebelum pembelajaran, misalnya dengan memberikan PR membaca di rumah atau yg mungkin lebih terukur dengan meminta anak membuat mind mapping/peta konsep materi yang akan diajar.
    Bagaimana dengan Learning Cycle 7 fase? Pasti membutuhkan waktu lebih lama lagi.

    BalasHapus
  2. Saya sedang menyelesaikan disertasi tentang integrasi teknologi multimedia dalam learning cycle. Tolong infonya tentang keberadaan dua artikel referensi di atas.SangatApa di Perpustakaan Terima kasih banyak kalau Ibu berkenan mengirimkan filenya ke email saya,mdkirna@gmail.com

    BalasHapus